Jumat, 07 Desember 2012

candi jago

Candi Jago

Candi Jago
Suasana situs Candi Jago saat tim pesonamalangraya berkunjung ke lokasi sangat sepi. Lengang. Tidak ada pengunjung lain selain kami. Namun dari buku tamu yang kami isi, kami tahu bahwa ada seorang turis atau mungkin pemerhati cagar budaya berkebangsaan Prancis yang baru saja meninggalkan tempat ini sekitar dua jam yang lalu.
Kamipun berjalan mengelilingi candi sambil memperhatikan relief yang terpahat di dinding candi. Kami juga menaiki candi untuk melihat dari dekat beberapa relief yang terpahat di bagian atas candi. Mengamati struktur batu andesit yang digunakan untuk membangun candi. Sebagian batu-batu andesit ini dibiarkan berceceran begitu saja tanpa bentuk yang jelas, mungkin perlu adanya restorasi agar sisa keagungan candi ini makin bisa dirasakan di zaman modern ini.
Candi Jago berasal dari kata “Jajaghu”, didirikan pada masa Kerajaan Singhasari pada abad ke-13. Berlokasi di Kecamatan Tumpang, Kabupaten Malang, atau sekitar 22 km dari Kota Malang. Candi ini cukup unik, karena bagian atasnya hanya tersisa sebagian dan menurut cerita masyarakat setempat karena tersambar petir. Relief-relief Kunjarakarna dan Pancatantra dapat ditemui di candi ini, keseluruhan bangunan candi ini tersusun atas bahan batu andesit.
Struktur Candi Jago
Arsitektur Candi Jago disusun seperti teras punden berundak. Keseluruhannya memiliki panjang 23,71 m, lebar 14 m, dan tinggi 9,97 m. Bangunan Candi Jago nampak sudah tidak utuh lagi; yang tertinggal pada Candi Jago hanyalah bagian kaki dan sebagian kecil badan candi. Badan candi disangga oleh tiga buah teras. Bagian depan teras menjorok dan badan candi terletak di bagian teras ke tiga. Atap dan sebagian badan candi telah terbuka. Secara pasti bentuk atap belum diketahui, namun ada dugaan bahwa bentuk atap Candi Jago menyerupai Meru atau Pagoda.
Relief pada dinding candi
Pada dinding luar kaki candi dipahatkan relief-relief cerita Kresnayana, Parthayana, Arjunawiwaha, Kunjarakharna, Anglingdharma, serta cerita fabel. Untuk mengikuti urutan cerita relief Candi Jago kita berjalan mengelilingi candi searah putaran jarum jam (pradaksiana).
Pada sudut kiri candi (barat laut) terlukis awal cerita binatang seperti halnya cerita Tantri. Cerita ini terdiri dari beberapa panel. Sedangkan pada dinding depan candi terdapat fabel, yaitu kura-kura. Ada dua kura-kura yang diterbangkan oleh seekor angsa dengan cara kura-kura tadi menggigit setangkai kayu. Di tengah perjalanan kura-kura ditertawakan oleh segerombolan serigala. Mereka mendengar dan kura-kura membalas dengan kata-kata (berucap), sehingga terbukalah mulutnya. Ia terjatuh karena terlepas dari gigitan kayunya. Kura-kura menjadi makanan serigala. Maknanya kurang lebih memberikan nasihat, janganlah mundur dalam usaha atau pekerjaan hanya karena hinaan orang.
Deretan Relief yang sangat indah pada dinding candi
Pada sudut timur laut terdapat rangkaian cerita Buddha yang meriwayatkan Yaksa Kunjarakarna. Ia pergi kepada dewa tertinggi, yaitu Sang Wairocana untuk mempelajari ajaran Buddha.
Beberapa hiasan dan relief pada kaki candi berupa cerita Kunjarakarna. Cerita ini bersifat dedaktif dalam kepercayaan Buddha, antara lain dikisahkan tentang raksasa Kunjarakarna ingin menjelma menjadi manusia. Ia menghadap Wairocana dan menyampaikan maksudnya. Setelah diberi nasihat dan patuh pada ajaran Buddha, akhirnya keinginan raksasa terkabul.
Pada teras ketiga terdapat cerita Arjunawiwaha yang meriwayatkan perkawinan Arjuna dengan Dewi Suprabha sebagai hadiah dari Bhatara Guru setelah Arjuna mengalahkan raksasa Niwatakawaca.
Hiasan pada badan Candi Jago tidak sebanyak pada kakinya. Yang terlihat pada badan adalah relief adegan Kalayawana, yang ada hubungannya dengan cerita Kresnayana. Relief ini berkisah tentang peperangan antara raja Kalayawana dengan Kresna. Sedangkan pada bagian atap candi yang dikirakan dulu dibuat dari atap kayu/ijuk, sekarang sudah tidak ada bekasnya.
Asal Usul
Sekarang “Pintu” ini menjadi puncak candi
Menurut kitab Negarakertagama dan Pararaton, nama candi ini yang sebenarnya adalah Jajaghu. Dalam pupuh 41 gatra ke-4 Negarakertagama dijelaskan bahwa Raja Wisnuwardhana yang memerintah Singasari menganut agama Syiwa Buddha, yaitu suatu aliran keagamaan yang merupakan perpaduan antara ajaran Hindu dan Buddha. Aliran tersebut berkembang selama masa pemerintahan Kerajaan Singasari, sebuah kerajaan yang letaknya sekitar 20 km dari Candi Jago. Jajaghu, yang artinya adalah ‘keagungan’, merupakan istilah yang digunakan untuk menyebut tempat suci.
Masih menurut kitab Negarakertagama dan Pararaton, pembangunan Candi Jago berlangsung sejak tahun 1268 M sampai dengan tahun 1280 M, sebagai penghormatan bagi Raja Singasari ke-4, yaitu Sri Jaya Wisnuwardhana. Walaupun dibangun pada masa pemerintahan Kerajaan Singasari, disebut dalam kedua kitab tersebut bahwa Candi Jago selama tahun 1359 M merupakan salah satu tempat yang sering dikunjungi Raja Hayam Wuruk dari Kerajaan Majapahit. Keterkaitan Candi Jago dengan Kerajaan Singasari terlihat juga dari pahatan padma (teratai), yang menjulur ke atas dari bonggolnya, yang menghiasi tatakan arca-arcanya. Motif teratai semacam itu sangat populer pada masa Kerajaan Singasari. Yang perlu dicermati dalam sejarah candi adalah adanya kebiasaan raja-raja zaman dahulu untuk memugar candi-candi yang didirikan oleh raja-raja sebelumnya. Diduga Candi Jago juga telah mengalami pemugaran pada tahun 1343 M atas perintah Raja Adityawarman dari Melayu yang masih memiliki hubungan darah dengan Raja Hayam Wuruk.
Tangga menuju ke atas candi | Yoni di depan candi
Candi Jago dipenuhi dengan panel-panel relief yang terpahat rapi mulai dari kaki sampai ke dinding ruangan teratas. Hampir tidak terdapat bidang yang kosong, karena semua terisi dengan aneka ragam hiasan dalam jalinan cerita-cerita yang mengandung unsur pelepasan kepergian. Hal ini menguatkan dugaan bahwa pembangunan Candi Jago berkaitan erat dengan wafatnya Sri Jaya Wisnuwardhana. Sesuai dengan agama yang dianut oleh Raja Wisnuwardhana, yaitu Syiwa Buddha, maka relief pada Candi Jago mengandung ajaran Hindu maupun Buddha.
Patung Dwarapala yang sekarang diletakkan di atas tanah
Ajaran Buddha tercermin dalam relief cerita Tantri Kamandaka dan cerita Kunjarakarna yang terpahat pada teras paling bawah. Pada dinding teras kedua terpahat lanjutan cerita Kunjarakarna dan petikan kisah Mahabarata yang memuat ajaran agama Hindu, yaitu Parthayajna dan Arjuna Wiwaha. Teras ketiga dipenuhi dengan relief lanjutan cerita Arjunawiwaha. Dinding tubuh candi juga dipenuhi dengan pahatan relief cerita Hindu, yaitu peperangan Krisna dengan Kalayawana.
Arca Amoghapasa
Di tengah pelataran depan, sekitar 6 m dari kaki candi, terdapat batu besar yang dipahat menyerupai bentuk tatakan arca raksasa, dengan diameter batu sekitar 1 m. Di puncaknya terdapat pahatan bunga padma yang menjulur dari bonggolnya.
Di sisi barat halaman candi terdapat arca Amoghapasa berlengan delapan dilatarbelakangi singgasana berbentuk kepala raksasa yang saling membelakangi. Kepala arca tersebut telah hilang dan lengan-lengannya telah patah. Sekitar 3 m di selatan arca ini terdapat arca kepala rasaksa setinggi sekitar 1 m. Tidak didapat informasi apakah benda-benda yang terdapat di pelataran candi tersebut memang aslinya berada di tempatnya masing-masing.
***

Источник: http://pesonamalangraya.com/?p=1550

asal mula candi borobudur

Sejarah dan Asal Usul Candi Borobudur

borobudur2 Strategisnya lokasi Candi Borobudur yang megah dan kokoh sudah banyak dituliskan oleh beberapa peneliti dan arkeolog (Sutanto, 2005). Tetapi banyak peneliti yang sampai dengan sekarang masih belum dapat memastikan kapan didirikannya Candi Borobudur. Tetapi perkiraan berdirinya candi tersebut didasarkan pada tulisan singkat yang dipahatkan diatas pigura relief-relief yang terdapat di kaki candi, yaitu kurang lebih pada akhir abad ke 8 sampai awal abad ke 9, atau sekitar tahun 800 Masehi. Candi Borobudur tersebut berada dalam kerangka abad keemasan wangsa Syailendra, yakni antara abad 8  sampai dengan abad 9. Kejayaan ini ditandai dengan dibangunnya sejumlah besar bangunan candi-candi yang tersebar di Pulau Jawa dan Sumatra. Beberapa prasasti menunjukkan bahwa candi Borbudur merupakan ekspresi wangsa Syailendra untuk menjunjung tinggi dan mengagungkan agama Budha Mahayana.
Catatan sejarah menunjukkan bahwa candi Borobudur dibangun pada saat masa kepemimpinan Raja dari wangsa Syailendra yang sangat terkenal, yaitu Samaratungga, sekitar tahun 800-an Masehi. Pada masa itu, pembangunan candi ini diyakini dengan menghiasi/menambahkan bebatuan pada wilayah perbukitan alami, sehingga Borobudur diyakini merupakan tumpukan batu yang diletakkan di atas bukit yang menjulang tinggi. Batu yang disusun menjadi candi tersebut merupakan batu andesit sebanyak 55.000 m3, dengan bangunan berbentuk limas yang berjenjang yang dilengkapi tangga naik di keempat sisinya.
Pada masa pemerintahan Raja Samaratungga candi Borobudur digunakan sebagai pusat kegiatan religius dan pemujaan serta ziarah pada masa Raja Samaratungga. Selain itu, candi ini juga dikenal sebagai centre of knowledge dan pusat kebudayaan agama Budha Mahayana, serta pusat kehidupan dan perekonomian masyarakat pada era wangsa Syailendra.
Kejayaan Borobudur diyakini bertahan selama 150 tahun dan berangsur pudar dan cenderung mengalami kehancuran seiring dengan runtuhnya kejayaan wangsa Syailendra, yang digantikan oleh tumbuh dan berkembangnya era Kerajaan Mataram di tahun 930 (atau kira-kira abad ke 10).  Perubahan ini membawa dampak pada bergesernya pusat kebudayaan dan kehidupan masyarakat kearah timur, yaitu di Jogjakarta. Dampak lain pergantian kekuasaan ini adalah hancur dan rusaknya candi Borobudur, hingga pada akhirnya terlupakan dan hilang di telan masa.

peradaban islam


Berbicara tentang peradaban sangat menarik (interestable), karena ia menjadi bagian dari kehidupan umat manusia yang signifikan. Sejarah manusia penuh dengan berbagai peradaban yang silih berganti, tergantung para penguasa dan para pemimpin dunia. Mereka yang kuat akan menentukan model peradaban umat manusia. Apalagi di era global ini, model peradaban hampir menjadi seragam karena sekat-sekat teritorial, nasional, budaya, agama, dan ras tidak mampu membentengi dirinya dari upaya memasarkan model peradaban yang menjadi trend di pihak-pihak yang kuat dan berkuasa. Sehingga pada gilirannya, corak-corak budaya, agama, nasional, dan ras menjadi luntur dan akhirnya hancur, kemudian diganti dengan model paradaban yang mendunia.

Peradaban islam adalah terjemahan dari kata Arab al – hadha- rah al – islamiyah.Kata arab ini juga sering di artikan dalam bahasa indonesia dengan kebuayaan islam “kebudayaan” dalam bahasa arab adalah al-tsaqafa, di indonesia,sebagai mana juga di arab dan barat.
Kalau kita baca definisi kebudayaan (culture), misalnya dalam Kamus yang sama: (1). The totality of socially transmitted behavior patterns, arts, beliefs, institutions, and all other products of human work and thought…., maka kebudayaan memiliki makna yang hampir sama dengan peradaban. Keduanya adalah hasil kerja manusia pada suatu zaman. Namun, dalam pembicaraan secara umum, peradaban nuansanya lebih luas, lebih menyeluruh, lebih sophisticated, dan lebih mentereng.
Disamping itu, berbeda dengan kebudayaan, peradaban lebih dekat dengan struktural (kekuasaan), bahkan melingkupinya. Sedang kebudayaan, biasanya malah sering disebut sebagai antitesa dari kekuasaan (struktural), sehingga sering muncul istilah ‘pendekatan struktural’ dan ‘pendekatan kultural’. Belum lagi dalam keseharian, kebudayaan malah dipersempit lagi dengan aspek2 kesenian belaka. Bahkan kedua aspek itu sering digabung menjadi seni-budaya. Karenanya berbeda dengan kebudayaan yang bisa dibiarakan relatif terlepas dari kekuasaan, peradaban hampir selalu terkait dengan kekuasaan.
Islam diwahyukan kepada Nabi Muhammad SAW yang telah membawa bangsa arab yang semula terkebelakang, bodoh, tidak terkenal,dan di abaikan oleh bangsa- bangsalain,menjadi banngsa yang maju.Ia dengan cepat bergerak mengembangkan dunia, membina suatu kebudayaan dan pradaban yang sangat penting artinya dalam sejarah manusia hingga sekarang.bahkan kemajuan wilayah barat bersumber dari peradaban islam yang masuk ke Eropa melalui Spayol.
Ketika berbicara tentang masa lalu kaum muslimin bisa jadi sebagian orang –muslim- merasa kurang tertarik bahkan terkesan tidak mau membicarakannya. Inilah buah dari pendidikan kita yang sekuler, Islam tidak diperkenalkan secara komprehensif sebagai peradaban yang agung dan mulia namun hanya diperkenalkan sebagai sebuah ‘agama’ belaka, bukan sebagai sebuah aturan hidup di segala bidang (Idiologi).
Gambaran Islam sebagai sebuah peradaban secara objektif yang terdiri dari aspek kebudayan materi (madaniah) dan kebudayaan inmateri (Tsaqafah) sedikit sekali kita temukan dibuku-buku standar pendidikan kita hingga hari ini.
Peradaban Islam yang dibangun oleh kebudayan materi (madaniah) yaitu hasil karya fisik yang disyariatkan maupun yang bersifat mubah, yaitu produk ilmu pengetahuan dan teknologi. Adapun kebudayaan inmateri (Tsaqafah) yaitu berupa pemikiran yang berfondasikan aqidah dan syariah islam yaitu aturan beribadah dengan sang pencipta, aturan pergaulan, ilmu ekonomi, pendidikan, aturan pemerintahan, kemiliteran, aturan hukum, hingga aturan berhubungan dengan luar negeri.
Dalam ranah sejarah, harapan membangun kaum muslimin bangga terhadap Agamanya sehingga ingin mengamalkan agamanya dan memperjuangkannya, justru terbalik,karena yang ditemukan dalam sejarah Peradaban Islam ternyata kejumudan, penindasan, pengkhianatan, pembunuhan, kerakusan, dsbApa sebab? Ternyata yang kita baca selama ini referensinya kebanyakan dari para orientalis barat yang jelas-jelas membenci islam.
Imbas dari pandangan negatif terhadap Sejarah Peradaban Islam adalah dimarjinalkannya ilmu-ilmu islam lainnya. Aqidah dikaji secara dangkal, difahami sebagai Rukun Iman belaka yang dicukupkan untuk dihapal dan dilisankan, bukannya untuk perlihatkan, diamalkan. Syariah sering didengung-dengungkan tetapi mengkajinya jarang-jarang.Bahasa arab dipinggirkan. Al-Qur’an lebih banyak dilagukan daripada dijadikan petunjuk dan pedoman kehidupan. As-Sunnah sering diperbincangkan namun contoh Rasulullah seringkali diacuhkan. Padahal tidak akan terlihat idealitas keagungan dan kemuliaan Islam tersebut apabila tidak difaktual dalam kehidupan. Saya rasa sedang kita rasakan saat ini. Itulah kiranya fakta kemunduran umat muslim saat Ini.
Barat menuduh kaum muslimin sebagai kaum yang bengis, dan agamanya adalah agama yang jumud, anti ilmu, anti pemikiran serta kreatifitas dalam seluruh segemen. Ini adalah penghinaan murni kepada Islam dan umatnya. Kaum muslimin terdahulu, adalah pembawa obor ilmu pengetahuan, membangun pilar-pilar peradaban Islam yang telah menerangi dunia ini, dan hingga sekarang tetap meneranginya.Memang benar, kaum muslimin mengetahui peradaban-peradaban umat sebelumnya, dan mereka mengambil manfaat pelajaran darinya dan bahkan menambahkannya, membenarkan yang benar, lalu mereka membuat kreasi baru di setiap lapangan ilmu pengetahuan dan kemanusiaan di saat Eropa dalam kegelapan. Kemajuan Eropa di segala bidang yang telah diraihnya pun tak terlepas dari peradaban Islam dan kaum muslimin.
Kejadian-kejadian dan penemuan-penemuan yang telah ditemukan oleh tokoh-tokoh ilmuwan muslim terdahulu jarang diwacanakan atau diinformasikan kepada kita. Sebaliknya, – pada masa kejayaan islam- dimanipulir oleh Barat., lalu mereka menisbatkan penemuan-penemuan tersebut kepada tokoh-tokoh mereka. Sebagai contoh, Isaac Newton, , Barat menobatkan ia sebagai penemu teori gravitasi bumi. Padahal, Tsabit bin Qarah telah menemukan teori itu seratus tahun sebelumnya daripada Newton.


Dimanakah Sejarah Peradaban Islam Indonesia?
Peradaban yang dibangun oleh Nabi Muhammad Saw. adalah peradaban yang dibangun di atas pijakan pandangan dunia agama bukan materi. Islam lebih mengedepankan nilai-nilai ruhani dan kemanusiaan. Materi – termasuk teknologi – bukan tujuan utama tetapi hanya aksidental. Keberhasilan menurut Islam tidak diukur dengan perolehan materi yang banyak tetapi diukur dengan pendekatan diri kepada Allah dan memperbanyak bekal untuk hari akhir. Imam Ali as. di saat kepalanya ditebas oleh seorang Khawarij secara spontan berkata, “Demi Tuhan Ka’bah, aku telah berhasil !”. Sampainya seseorang kepada Allah Swt dan berkhidmat kepada manusia adalah prestasi yang dituntut oleh Islam. Materi sebagai materi tidak mempunyai nilai apapun di mata Islam. Materi akan berarti jika dimaknai dengan tujuan-tujuan akhirat. Dalam tulisan ringkas ini, saya tidak perlu mengutip ayat maupun hadis tentang iman dan amal kebaikan, karena sangat banyak ayat dan hadis yang menjelaskan hal tersebut.
Nabi Muhammad Saw. dengan peradaban yang berdasarkan nilai-nilai agama dan kemanusiaan berhasil mengalahkan dua kekuatan yang kuat; Persia dan Romawi yang membangun peradaban dengan kekuatan materi. Meskipun pada perkembangan berikutnya para pemimpin Islam, khususnya khilafah Abbasiyyah, lebih concern pada pembangunan materi bukan pengembangan nilai-nilai agama dan kemanusiaan.
Jauh sebelum Islam masuk ke Indonesia, bangsa Indonesia telah memeluk agama hindu dan budha disamping kepercayaan nenek moyang mereka yang menganut animisme dan dinamisme. Setelah Islam masuk ke Indonesia, Islam berpengaruh besar baik dalam bidang politik, sosial, ekonomi,maupun di bidang kebudayaan yang antara lain seperti di bawah ini.
Pengaruh Bahasa dan Nama
Bahasa Indonesia sebagai bahasa persatuan sangat banyak dipengaruhi oleh bahasa Arab. Bahasa Arab sudah banayk menyatu dalam kosa kata bahasa Indonesia, contohnya kata wajib, fardu, lahir, bathin, musyawarah, surat, kabar, koran, jual, kursi dan masker. Dalam hal nama juga banyak dipakai nama-nama yang berciri Islam (Arab) seperti Muhammad, Abdullah, Anwar, Ahmad, Abdul, Muthalib, Muhaimin, Junaidi, Aminah, Khadijah, Maimunah, Rahmillah, Rohani dan Rahma.
Pengaruh Budaya, Adat Istiadat dan Seni
Kebiasaan yang banyak berkembang dari budaya Islam dapat berupa ucapan salam, acara tahlilan, syukuran, yasinan dan lain-lain. Dalam hal kesenian, banyak dijumpai seni musik seperti kasidah, rebana, marawis, barzanji dan shalawat. Kita juga melihat pengaruh di bidang seni arsitektur rumah peribadatan atau masjid di Indonesia yang banayak dipengaruhi oleh arsitektur masjid yang ada di wilayah Timur Tengah.
Pengaruh dalam Bidang Politik
Pengaruh ini dapat dilihat dalam sistem pemerintahan kerajaan-kerajaan Islam di Indonesia seperti konsep khilafah atau kesultanan yang sering kita jumpai pada kerajaan-kerajaan seperti Aceh, Mataram. Demak, Banten dan Tidore
Pengaruh di bidang ekonomi
Daerah-daerah pesisir sering dikunjungi para pedagang Islam dari Arab, Parsi,dan Gujarat yang menerapkan konsep jual beli secara Islam. Juga adanya kewajiban membayar zakat atau amal jariyah yang lainnya, seperti sedekah, infak, waqaf, menyantuni yatim, piatu, fakir dan miskin. Hal itu membuat perekonomian umat Islam semakin berkembang.
Ulama dan Intelektual; Simbol Peradaban Islam Indonesia
Sangat disayangkan.. “penglihatan” sejarah Islam di Indonesia tidak memunculkan “periodisasi keemasan” peradaban Islam dalam kurun waktu abad 16 sampai 18 M, karena periodisasi yang muncul adalah masa “prakolonialis”. Padahal pada masa ini tumbuh peradaban Islam yang setaraf dengan sejarah peradaban Islam di Timur Tengah masa Daulah Abassiyah. Bukti-bukti yang menunjukan lahirnya peradaban Islam di Indonesia adalah dengan munculnya para Ulama dan Intelektual Islam di seluruh penjuru Nusantara. Mereka diantaranya :
1.         Syeikh Hamzah al-Fansuri (Sasterawan sufi agung)
2.         Syeikh Nuruddin ar-Raniri (Ulama ahli debat,tersohor di Aceh)
3.         Habib Husein al-Qadri (Penyebar Islam Kalimantan Barat)
4.         Syeikh Muhammad Arsyad al-Banjari (Pengarang Sabil al-Muhtadin)
5.         Syeikh Muhammad Nafis al-Banjari (Ulama sufi dunia Melayu)
6.         Syarif Abdur Rahman al-Qadri (Sultan pertama kerajaan Pontianak)
7.         Syeikh Abdul Rahman Minangkabau (Mursyid Thariqat Naqsyabandiyah)
8.         Mufti Jamaluddin al-Banjari (Ahli undang-undang Kerajaan Banjar)
9.         Ahmad Khathib Sambas (Mursyid Tariqat Qadiriyah)
10.     Syeikh Nawawi al-Bantani (Digelar Imam Nawawi kedua)
11.     Muhammad Khalil al-Maduri (Guru ulama Jawa, Madura)
12.     Saiyid Utsman Betawi (Mufti paling masyhur)
13.     Tuanku Kisa-i al-Minankabawi lahirkan tokoh besar Hamka
14.     Raja Muhammad Sa’id – Cendekiawan Istana Riau
15.     dll
….. sayang sedikit pengetahuan tentang mereka..padahal mereka telah memberikan andil besar dalam peradaban Islam di Indonesia dengan karya-karya kitab yang mereka tulis. Tulisan tangan asli para ulama yang disebut manuskrip, merupakan bukti sejarah perkembangan Islam di kawasan ini. DR H Uka Tjandrasasmita, seorang Arkeolog Islam menyatakan ; Di Aceh, pada abad 16–17 terdapat cukup banyak penulis manuskrip. Misalnya, Hamzah Fansuri, yang dikenal sebagai tokoh sufi ternama pada masanya. Kemudian ada Syekh Nuruddin ar-Raniri alias Syeikh Nuruddin Muhammad ibnu ‘Ali ibnu Hasanji ibnu Muhammad Hamid ar-Raniri al-Quraisyi. Ia dikenal sebagai ulama yang juga bertugas menjadi Qadhi al-Malik al-Adil dan Mufti Muaddam di Kesultanan Aceh pada kepemimpinan Sultan Iskandar Tsani abad 16. Salah satu karyanya yang terkenal berjudul ”Bustanul Salatin.” Syeikh Abdul Rauf al-Singkili yang juga ditetapkan sebagai Mufti dan Qadhi Malik al-Adil di Kesultanan Aceh selama periode empat orang ratu, juga banyak menulis naskah-naskah keislaman.
Karya-karya mereka tidak hanya berkembang di Aceh, tapi juga berkembang seluruh Sumatera, Semenanjung Malaka sampai ke Thailand Selatan. Karya-karya mereka juga mempengaruhi pemikiran dan awal peradaban Islam di Pulau Jawa, Sulawesi, Kalimantan, Nusa Tenggara, kepulauan Maluku, Buton hingga Papua. Sehingga di daerah itu juga terdapat peninggalan karya ulama Aceh ini. Perkembangan selanjutnya, memunculkan karya keislaman di daerah lain seperti, Kitab Sabilal Muhtadin karya Syekh al Banjari di Banjarmasin. Di Palembang juga ada. Di Banten ada Syekh al Bantani yang juga menulis banyak manuskrip. Semua manuskrip ini menjadi rujukan umat dan penguasa saat itu.
Taufik Abdullah (2002) membagi sejarah peradaban Islam di Nusantara dari abad ke-13 hingga pertengahan abad ke-19 M ke dalam tiga gelombang, yaitu :
  1. Gelombang Pertama adalah gelombang diletakkannya dasar-dasar kosmopolitanisme Islam, yaitu sikap budaya yang menjadikan diri sebagai bagian dari masyarakat kosmopolitan dengan referensi kebudayaan Islam. Gelombang ini terjadi sebelum dan setelah munculnya kerajaan Samudra Pasai hingga akhir abad ke-14 M.
  2. Gelombang Kedua terjadi proses islamisasi kebudayaan dan realitas secara besar-besaran. Islam dipakai sebagai cermin untuk melihat dan memahami realitas. Pusaka lama dari zaman pra-Islam, yang Syamanistik, Hinduistik dan Buddhistik ditransformasikan ke dalam situasi pemikiran Islam dan tidak jarang dipahami sebagai sesuatu yang islami dari sudut pandang doktrin. Gelombang ini terjadi bersamaan dengan munculnya kesultanan Malaka (1400-1511) dan Aceh Darussalam (1516-1700).
  3. Gelombang Ketiga, ketika pusat-pusat kekuasaan Islam di Nusantara mulai tersebar hampir seluruh kepulauan Nusantara, pusat-pusat kekuasaan ini ‘seolah-olah’ berlomba-lomba melahirkan para ulama besar. Dalam gelombang inilah proses ortodoksi Islam mengalami masa puncaknya. Ini terjadi pada abad ke-18 – 19 M.
…… semoga kita bisa menghargai jasa besar ulama indonesia masa lalu….

Sumber :
1.         http://www.fathurin-zen.com/?p=65
2.         http://aljawad.tripod.com/arsipbuletin/peradaban.htm
3.         http://www.tarbiyah.net/artikel-islam/
4.         http://syariahpublications.com
5.         http://pondokshabran.org
6.         http://abuafkar.multiply.com/tag/peradaban
7.         http://www.scribd.com/doc/9227600/Perkembangan-Islam-Pada-Abad-Pertengahan
8.         http://sabili.co.id/index.php/20080819117/Wawancara/Manuskrip-Ulama-Nusantara-
ijarah-Penjajah.htm



tinggal 7000 pelayan, 700 penjaga pintu, dan 4000 budak kulit hitam. lemari-lemari dibuka, senjata-senjata danperalatan perang tersusun rapi di dalamnya, seperti layaknyaperalatan pengantin.Ketika utusan raja Romawi memasuki istana pohon , sertamerta ia terengang melihat sebuah pohon yang terbuat dariperak yang beratnya 500.000 dirham yang memiliki delapanbelas cabang dan setiap cabang memiliki ranting-ranting kecil yang dihinggapi burung-burung dari semua jenis, besardan kecil yang itu terbuat dari emas dan perak. Kebanyakanranting-ranting pohon itu terbuat dari perak. Kebanyakanranting-ranting pohon itu terbuat dari perakdan sebagiandari emas. Di saat-saat tertentu ranting-ranting itubergoyang-goyang. Daun-daunnya yang beraneka warnabergerak-gerak seperti layaknya daun-daun pohon yang diterpa angin. Setiap burung perak dan emas bersiul danberkicau. Di sebelah istana pohon itu terdapat 15 buahpatung penunggang kuda yang dikenakan baju sutera danmenggengam lembing di atas tombak. Patung-patung ituberputar pada satu garis seolah-olah saling mengarah satusama lain.Utusan itu kemudian di antarkan masuk ke istana yang dikenal dengan nama
Al Firdaus
. Di situ terdapat alat-alatpersenjataan yang tak terhitung jumlahnya. Kemudianutusan itu beralih dari satu istana ke istana yang lain, khusus
 Darul Khilafah
saja sehingga seluruh istana yang dikelilinginya sampai kembali lagi ke majelis Al MuqtadirBillah setelah istirahat tujuh kali mencapai 33 buah. Parasejarawan menyebutkan bahwa jumlah permadani yang dihamparkan di
Darul Khilafah
untuk menyambutkunjungan utusan raja Romawi sebanyak 22.000 buah,
21

selain yang terhampar di majelis-majelis dan gedung-gedung yang lain. Di istana-istana
Darul Khilafah
digantungkan38.000 buah tirai sutera emas.

makalah vertebrata mamalia


KATA PENGANTAR

Segala puji bagi Allah SWT yang telah menolong hamba-Nya menyelesaikan laporan hasil penelitian “ HEWAN VERTEBRATA” ini dengan penuh kemudahan. Tanpa pertolongan Dia mungkin penyusun tidak akan sanggup menyelesaikan dengan baik.
Penyusun juga mengucapkan terima kasih kepada guru pembimbing yang telah banyak membantu penyusun agar dapat menyelesaikan makalah ini Semoga makalah ini dapat memberikan wawasan yang lebih luas kepada pembaca. Penulis menyadari bahwa dalam penulisan makalah ini masih banyak kekurangan, oleh sebab itu penulis angat mengharapkan kritik dan saran yang membangun. Dan semoga dengan selesainya makalah ini dapat bermanfaat bagi pembaca dan teman-teman. Amin...


Tenggarong, 15 november 2012
Tertanda,


Team Penulis


















Laporan vertebrata mamalia (hamster atau mencit)
BAB I
PENDAHULUAN
1.1  Latar Belakang
Vertebrata paling sempurna adalah dari kelas mamalia dimana tingkat sel,jaringan maupun organ-organnya lebih komplek di banding kan dengan kelas pisces, ampibia, reptile maupun aves, terkadang juga ada yang megatakan bahwa asal mula mamalia adalah golongan reptile, hanya saja pada mamalia sudah mengalami perkembangan yang sangat jauh. Oleh karena itu di lakukan praktikum ini untuk mengetahui bagaimana morfologi maupun anatomi yang dikatakan sudah mengalami perkembangan dari pada kelas-kelas lainya. Adapun hewan yang kami gunakan dalam praktikum ini yaitu hamster(mencit) dari ordo rodentia. Seperti telah dikatakan sebelumnya bahwa mamalia merupakan tingkatan tertinggi pada kerajaan hewan. Hal ini mengakibatkan segala proses yang dilakuakan oleh mamalia lebih tinggi daripada jenis animalia lainnya. Mulai dari sistem pencernaan , pernafasan , peredaran darah , urogenital , hingga sistem sarafnya. Karena itulah , untuk lebih mengetahui segala proses pada tubuh mamalia kita perlu menggunakan ilmu anatomi. Artinya kita perlu membuka bagian tubuh mamalia dengan jalan memotong (membedah). Pembedahan dapat dilakukan misalnya pada hamster atau lebih dikenal dengan nama mencit(tikus kecil). Dengan begitu, kita dapat mengetahui dengan jelas isi tubuh dari binatang mamalia.
1.2 Rumusan Masalah
Adapun masalah yang kami ambil disini yaitu:” bagaimana morfologi dan anatomi pada hamster”
1.3  Tujuan Praktikum
Untuk memperoleh hasil yang maksimal kami pun harus menentukan tujuan, adapun tujuan praktikum ini yaitu”  untuk mengetahui bagaimana morfologi dan anatomi serta fungsi organ-organ pada hamster”






BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

1.      Mamalia
Mamalia berkembang dari leluhur reptilia lebih awal dari burung. Fosil tertua yang diyakini merupakan mamalia yang berumur 220 juta tahun, kembali ke masa Trias. Saat zaman senozoikum datang setelah kepunahan missal di masa kretaseus, mamalia sedang melakukan radiasi adaptif besar-besaran. Keanekaragaman itu diwakili oleh tiga kelompok utama: monotrema(mamalia yang bertelur), marsupial (mamalia berkantung), dan mamalia eutheria(berplasenta)[1]
Kerajaan binatang memiliki beberapa tingkatan untuk membagi hewan-hewan yang terdapat di muka bumi ini. Tingkatan tertinggi pada kerajaan binatang tersebut adalah mamalia. Pada umumnya , semua jenis mamalia memiliki rambut yang menutupi tubuhnya. Jumlah rambut tersebut berbeda-beda antara spesies yang satu dengan yang lain. Ada spesies yang seluruh tubuhnya ditutupi oleh rambut dan ada pula spesies yang hanya memiliki rambut di tempat-tempat tertentu pada bagian tubuhnya. Mamalia merupakan hewan yang bersifat homoioterm atau sering disebut hewan berdarah panas. Hal ini dikarenakan kemampuannya untuk menyesuaikan diri dengan lingkungan sekitar.
Sebutan mamalia sendiri berasal dari keberadaan glandula (kelenjar) mamae pada tubuh mereka yang berfungsi sebagai penyuplai susu. Seperti yang kita ketahui bahwa mamalia betina menyusui anaknya dengan memanfaatkan keberadaan kelenjar tersebut. Walupun mamalia jantan tidak menyusui anaknya, bukan berarti mereka tidak memiliki kelenjar mamae. Semua mamalia memiliki kelenjar mamae , tetapi pada mamalia jantan kelenjar ini tidaklah berfungsi sebagaimana pada mamalia betina.[2]










Karakteristik
a. Tubuh umumnya tertutup rambut, kulit berkelenjar.
b.Cranium dengan dua occipital condyle, mulut umumnya bergigi.
c. Lubang telinga luar umumnya memiliki daun telinga yang kenyal.
d.            Kolumna vertebralis dengan linia wilayah yaitu : serviks, toraks, sakral dan caudal.
e. Mempunyai emapat anggota gerak kecuali golongan cetacean.
f. Jantung ada empat ruang.
g.Respirasi hanya dengan paru-paru.
h.Terdapat duabelas pasang saraf kranialis.
i.  Suhu tubuh endotermis(homoiotermis)
j.  Jantan dengan organ kopulasi(penis), fertilisasi internal.[3]
Hewan mamalia melakukan fertilisasi internal, perkembangan embrio terjadi di dalam uterus, dengan lama masa kandungan yang bervariasi tergantung pada jenis hewannya, seperti pada kelinci masa kehamilannya sekitar 30 hari. Berdasarkan cara reproduksi dan perkembangan fetusnya, beberapa mamalia memiliki tingkatan-tingkatan dari yang  rendah sampai yang tinggi. Pada mamalia yang lebih tinggi tingkatannya, zygot yang berkembang menjadi embrio dan kemudian tumbuh menjadi fetus tinggal dalam uterus untuk waktu yang lebih lama. Sistem sirkulasi dan nutrisinya dihubungkan melalui plasenta yang mengangkut nutrisi dari tubuh induknya (Anonymous, 2010a).
Mamalia umumnya memiliki otak yang lebih besar di bandingkan dengan vertebrata yang lain dengan ukuran tubuh yang sama, dan banyak spesiesnya mampu belajar. Mamalia juga memiliki durasi pengasuhan anak yang relatif lama dikarenakan untuk memperpanjang waktu bagi si anak untuk mempelajari kemampuan dan keterampilan penting untuk kelangsungan hidupnya proses meniru orang tuanya (Carters, 1978).[4]









2.      Hamster (mencit)
Hamster adalah binatang sejenis hewan pengerat, terdapat berbagai jenis di dunia dan hampir ada ditiap negara. Bentuknya yang mini membuat hamster mudah untuk dibawah kemana-mana dan tidak memerlukan kandang yang terlalu besar untuk merawatnya. Hamster termasuk ke dalam subfamili cricetinae. Subfamili ini terbagi ke dalam sekitar 18 spesies, yang diklasifikasikan ke dalam enam atau tujuh genus.
Hamster memiliki badan yang gemuk, dengan ekoryang lebih pendek daripada badannya dan memiliki telingayang ditutupi rambut, kaki yang lebar, pendek dan pendek gemuk. Hamster memiliki rambut yang tebal dan panjang, dan rambutnya memiliki berbagai warna tergantung spesies hamster tersebut, contohnya hitamabu-abu,putihcoklatkuning dan merah. Bagian bawah hamster berwarna putih sampai abu-abu dan hitam. Hamster Dzhungaria - dikalangan hobiis dikenal sebagai Hamster Winter White (Phodopus sungorus) dan hamster kerdil bergaris (Cricetulus barabensis) memiliki garis hitamdibawah bagian tengah punggung. hamster kerdil padang pasir (genus Phodopus) adalah hamster terkecil, dengan panjang badan 5 sampai 10 sentimeter (sekitar 2 sampai 4inci) , sedangkan hamster terbesar adalah hamster Eropa(Cricetus cricetus), dengan panjang badan lebih dari 34sentimeter, tidak termasuk ekor pendek yang memiliki panjang 6 sentimeter.[5]
3.      Morfologi mamalia
Tubuh Mamalia dibungkus oleh kulit yang ditumbuhi rambut, kecuali pada telapak tangan dan telapak kaki. Tubuh terdiri atas caput atau kepala, cerviks atau leher dan truncus atau badan. Pada caput atau kepala terdapat : rima oris,Vibrissae (kumis) nares, organon visus dan telinga. Pada truncus terdapat: thorax, abdoman, dorsum, glutes, pinenium, dan glandula mammae. Pada bagian belakang terdapat cauda atau ekor dan pada truncus juga dilengkapi dengan empat alat gerak (tetrapoda) (Kastawi, 1992).













4.      Anatomi Mamalia

System pencernaan
Terdiri dari saluran pencernaan dan kelenjar pencernaan. Saluran pencernaan terdiri atas cavum oris, pharynx, oesophagus, ventruculvus, intestinumdan anus.1.

1.      Cavum Oris / rongga mulut. Dengan bagian-bagiannya sebagai berikut:

a. Atap, terdiri atas :

-       Palatum durum / langit-langit keras, terdapat di sebelah mata
-       Palatum molle / langit-langit lunak, terdapat di sebelah belakang tepi belakangnya disebut velum palatini. 
b.Dasar Dasar ruang mulut dibatasi oleh lingua, sedangkan dinding lateraldari ruang mulut dibatasi oleh otot  pengunyah. Di dalam cavum oris terdapat gigi dan lidah. Tiap-tiap gigi mempunyai 3 bagian:

-          Radix : akar yang berada dalam alveolus
-          Corona : mahkota, pucuk gigi yang  nampak dari luar/mahkota
-          Collum : bagian leher, diantara radix dan corona/leher 
c. Macam gigi mamalia dibagi atas:
-    Dens incsivus (gigi seri) berbentuk seperti pahat berguna untuk memotong atau mengerat. Pada hewan pengerat hanya dataran muka yang  dilapisi email yang  keras, dan gigi itu tumbuh terus.
-    Dens caninus (gigi taring) : runcing berguna untuk menyobek. Pada hewan carnivora tumbuh dan berkembang  dengan baik.
-    Premolare (geraham muka): coronanya mempunyai crista dari email yang melintang dan tajam, berguna untuk mengunyah.
-    Molare (geraham belakang) : terdapat di sebelah posterior dari premolare. Coronanya juga bercrista dan berfungsi untuk mengunyah.Rumus gigi disimbolkan sebagai berikut : I. C. P. M. untuk setengah rahang (Kastawi, 1992).
2.      Pharinx
Pharynx terbagi atas 3 bagian :
a.    Cavum naso pharyngeum, yang  berbatasan dengan cavum nasi 
b.   Cavum oro- pharyngeum, yang  berbatasan dengan cavum oris
c.    Cavum pharyngeum, yang berbatasan dengan larynx Cavum naso pharyngeum dan cavum oro pharyngeum dipisahkan oleh palatum molle. Pada cavum naso pharyngeum terdapatlah ostium pharyngeum tubae auditvae eusctahii. Lubang-lubang yang berhubungan dengan faring:
-    Dua lubang dari cavum nasi 
-    Dua lubang  dari tuba eustachii
-    Satu lubang dari cavum oris
-    Satu lubang  menuju oesophagus
-    Satu lubang  menuju larynx (Kastawi, 1992).

3.      Oesophagus
Merupakan saluran yang berjalan sepanjang leher menuju ke cavum thoracis menembus diafragma melalui hiastus oesophagus terus ke cavum abdominalis. Oesophagus bermuara ke dalam ventriculus di bagian medio-rostral (Kastawi, 1992).

4.      Ventriculus
Adalah kelanjutan oesophagus yang melebar dan membentuk kantung,
dengan bagian-bagian:
a.    Curvatura major : di kiri caudal dari ventriculus
b.   Curvatura monor : di kanan, rostral dari ventriculus
c.    Cardia : bagian permulaan dari ventriculus dimana oesophagus bermuara
d.   Fundus : bagian caudal dari ventriculus yang berupa kantung. Makanan yang masuk ke ventriculus berjalan sepanjang curvatura major dan difundus makanan digiling, kemudian ditambah pepsin dan HCl yang dihasilkan fundus.
e.    Pylorus : bagian terakhir dari ventriculus yang mengecil, terletak disebelah kanan dari ventriculus dan melanjutkan diri ke duodenum. Pylorus merupakan bagian/daerah yang dindingnya mengandung otot-otot yang tersusun melingkar dan tebal, membatasi daerah lambung dan usus halus(Kastawi, 1992)
5.      Intestinum tenus
Intestinum tenus terdiri dari :

a. Duodenum, merupakan cranial dari usus halus, padanya bermuarakelenjar-kelenjar pencernaan, seperti hati, hepar,dan pankreas yang berwarna merah muda. 

b.Jejenum dan ileum, berbelit-belit dan merupakan kelanjutan dari duodenum (Kastawi, 1992).

6.      Intestinum crassuma.

a. Caesum
Pada herbivora umumnya caecum ini membesar karena diperlukan untuk pencernaan cellulosa oleh bakteri
o  Haustra : kantung-kantung

o  Incisura : lekukan-lekukan di antara haustra

o  Taenia coli : garis seperti pita yang berjalan di medial sepanjang caecum

b. Colon
Disebelah dari ventriculus, berjalan caudo diagonal diatas caecumc.
c.  RectumHijau abu-abu, merupakan bagian yang terakhir dari sistem pencernaan yang  bermuara pada : anus, lubang  pelepasan.
Kelenjar pencernaan, terdiri dari :
1)      Glandulae salivarae ( kelenjar ludah)
2)      Glandulae mucosae :Terdapat pada dinding sebelah dalam dari ventriculus dan intestinum(terutama intestinum tenue)
3)      Hepar (hati)
Suatu kelenjar  yang besar berwarna ke coklat-coklatan terletak disebelah kanan di bawah diaphragma, terbagi atas beberapa lobi. Ditiap lobi terdapat ductus hepaticus yang mengeluarkan sekresi vesica fellea (kantung empedu). Dari sini akan keluar ductus cysticus yang selanjutnya akan bertemu dengan ductus pancreaticus bersama membentuk ductus choledocus yang bermuara di bagian cranial duodenum.[6]

System eksresi
Sistem ekskresi mamalia hampir sama dengan manusia, tetapi sedikit berbeda yang di sebabkan oleh lingkungan  tempat tinggalnya. Paru-paru terletak di dalam rongga dada, di lindungi oleh struktur selangka dan di selaputi karung di dinding dikenal sebagai pleura. Bernafas kebanyakan dilakukan oleh diagfragama paru-paru berada mengembang. Sangkar selangka juga boleh menguncup sedikit ini menyebabkan udara tertarik ke dalam keluar paru-paru melalui trakhea dan broknial tubes yang bercabang dan mempunyai alveolus di ujung yaitu karung kecil di kapilari yang dipenuhi darah. Di sini oksigen meresap banyak masuk kedalam darah, dimana akan di angkut oleh hemoglobin. (Anonymous,2010).[7]

System pernapasan
            Sistem ini terdiri dari cor, pulmo, bronchus, trachea, larynx, glandula sublingualis, glandula submandibularis, glandula parotis. Alur-alur hidung mengandung tulang-tulang turbinal yang berkelok-kelok yang memperluas permukaan olfaktori. Laring beratap sebuah epiglottis yang mengandung pita-pita suara. Dua paru-paru masing-masing dalam ruang pleura yang terpisah. Fase aktif dalam pernapasan adalah inspirasi yang diikuti oleh depresi (perataan) dari diafragma dan elevasi dari tulang-tulang iga (dengan gerakan melengkung keluar).


System Reproduksi
Sistem ini terdiri dari glandula mamae, fermur, kepala susu, batang penis, clitosis, lekuk perineum, lubang vagina, anus, dan skrotum. Organ genitalia pada kelinci betina terditi dari vulva yaitu suatu celah yang dibatasi oleh dua buah bibir , yaitu labium major dan labium minor. Di suatu cranial pada kedua labium tersebut terdapat suatu tonjolan yang disebut clitoris. Sedangkan organ genital pada kelinci yantan yaitu penis yang merupakan alat copulation dan scrotum yang berbentuk menyerupai kantung yang di dalamnya terdspat testis.
System saraf
Sistem ini terdiri dari lobus ultaklorius, gines, fisura lomentudinalis, sulkus, kolpura kaudal gemina, serebrum, lobus sentraus, flokulus, lobus lateralis. Sistem saraf pada mamalia, secara general memiliki tingkat perkembangan yang lebih tinggi dari kelas lain. Serebrum berukuran lebih besar jika dibandingkan keseluruhan bagian otak. Serebellum juga berukuran lebih besar dan berlobus lateral 2 buah. Lobus optikus ada 4 buah, setiap bagian lateralnya dibagi oleh alur transversal menjadi lobus anterior dan posterior. Otak (encephalon) terdiri dari beberapa bagian yang hampir sama dengan vertebrata yang lain, seperti prosencephalon, lobus opticus, cerebellum dan medulla oblongata.

Sistem Otot
Bila dibandingkan dengan vertebrata rendah mamalia memiliki musculus segmen pada vertebra dan costae lebih sedikit dan sehubungan dengan aktifitas yang lebih banyak pada kepala, leher, dan extremitas berkembang baik. Anggota tubuh terproyeksi kearah ventral tidak seperti amphibia dan reptilia (ke arah lateral). Diantara musculus yang penting bila kulit dibuka antara lain ialah:
1.Musculus massetter, kanan kiri yang melekat pada rahang atas dan rahang bawah; musculi ini kuat berguna untuk mengunyah.
2.Musculus sterno cephalica, kanan kiri leher memanjang, menggandeng kepala dan sternum.
3. Musculus pectoralis, berbentuk lebar melekat pada sternum dan humerus terdiri atas dua bagian.